Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Menurut Ahli
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Menurut Ahli - Dalam sebuah penelitian ilmiah, kuantitatif atau kualitatif bukanlah pilihan yang ditentukan diawal namun disesuaikan dengan kebutuh penelitian. Metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif adalah alat bantu penelitian untuk bisa mendapatkan kesimpulan penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Namun demikian, pada saat menentukan latar belakang permasalahan penelitian sesungguhnya sudah dapat ditentukan apakah sebuah penelitian akan membutuhkan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif.
Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan. Sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu "teori".
Metode Sebagai Alat, Bukan Tujuan
Kuantitatif maupun kualitatif sesungguhnya tidak menunjukkan sesuatu yang lebih berkualitas namun lebih pada jenis data. Penamaan kualitatif merujuk pada jenis data yang akan digunakan dalam analisa yaitu data yang bersifat deskripsi. Begitu juga pada penelitian dengan pendekatan kuantitatif, data yang akan digunakan dalam analisa adalah data berupa angka.
Adapun kualitas dari sebuah penelitian akan dapat ditentukan dari ketepatan metode penelitian dan ketajaman permasalahan penelitian. Penelitian dengan metode yang tepat untuk menjawab permasalah penelitian yang tajam dan aktual akan lebih banyak digunakan apapun pendekatannya. Dengan demikian, kuantitatif dan kualitatif bukanlah sesuatu yang perlu dipertentangkan dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Jenis data yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian akan mempengaruhi cara pengambilan data dan analisa data. Data kuantifikasi dapat diperoleh dari metode yang sederhana, seperti penyebaran angket, wawancara terstruktur, dsb. Namun pada data kualitatif pengumpulan data jauh lebih rumit karena melibatkan banyak teknik, seperti: wawancara mendalam, observasi, dsb.
Begitu juga dengan analisa data, pada data kuantitatif, analisa data dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan software statistika tertentu. Namun pada data kualitatif, analisa data menggunakan konsep yang lebih canggih, seperti coding, kategorisasi, dsb. yang tidak dapat dilakukan tanpa keterlibatan secara aktif dari peneliti itu sendiri. Hal ini berdampak pada hasil analisa data dimana kuantitatif akan menghasilkan angka yang perlu diinterpretasi sedangkan kualitatif berisi deskripsi yang perlu disimpulkan.
Rumusan Masalah
Kualitatif
Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif mencoba mencari deskripsi dari sebuah fenomena. Adapun fenomena yang diteliti dalam penelitian kualitatif umumnya fenomena yang unik dimana fenomena tersebut belum dapat dijelaskan dalam konsep teoritis yang ada. Untuk tujuan itulah penelitian kualitatif perlu dilakukan, namun pada fenomena yang sifatnya umum, dimana sudah cukup banyak teori yang menjelaskan fenomena tersebut maka penelitian kualitatif menjadi tidak relevan untuk dilakukan.
Berikut beberapa rumusan masalah dalam penelitian kualitatif:
Kualitatif
Dalam penelitian kuantitatif, rumusan masalah sudah mengarah pada “mengusulkan jawaban”. Dalam penelitian kuantitatif jawaban pertanyaan terhadap rumusan masalah dapat dibagi menjadi dua, yaitu: “ya” dan “tidak”. Jawaban “ya” berarti rumusan masalah yang diajukan benar dan sebaliknya jawaban “tidak” artinya rumusan masalah yang diajukan tidak benar.
Berikut beberapa rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif:
Tujuan Penelitian
Kualitatif
Pada penelitian kualitatif, tujuan penelitian adalah untuk memberikan gambaran terhadap pertanyaan yang sudah disampaikan dalam rumusan masalah. Namun tujuan penelitian ini akan terus berkembang disesuaikan dengan kondisi pada saat penelitian melakukan pengambilan data dan analisa data. Pada prakteknya, dalam penelitian kualitatif, tujuan tidak dapat terlalu luas walaupun garapan dalam penelitian ini akan menjadi luas.
Berikut beberapa tujuan penelitian dalam penelitian kualitatif:
Kuantitatif
Secara umum, tujuan penelitian dalam penelitian kuantitatif akan menjawab secara singkat pertanyaan dalam rumusan masalah. Tujuan penelitian dalam penelitian kuantitatif akan mengarah pada hipotesa penelitian dimana arah dari penelitian sudah dapat terlihat dalam penelitian ini.
Berikut beberapa contoh tujuan penelitian dalam penelitian kuantitatif:
Jenis Data
Kualitatif
Jenis data pada penelitian kualitatif umumnya data yang bersifat deskripsi, yaitu menggambarkan fenimef.na yang diteliti dari berbagai aspek yang dapat ditangkap oleh peneliti. Semakin banyak aspek yang dapat digali maka akan semakin lengkap data dalam penelitian kualitati
Data dalam penelitian kualitatif dapat berupa:
Kuantitatif
Pada penelitian kuantitatif, data umumnya berupa angka. Adapun data yang bersifat deskriptif hanya untuk melengkapi data utama yang berbentuk angka. Angka tersebut dapat mewakili beberapa konsep yaitu: anka untuk
Teknik pengumpulan data
Kualitatif
Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif umumnya tidak terstruktur atau minimal semi terstruktur. Teknik pengumpulan data akan menyesuaikan kebutuhan penggalian data di lapangan. Beberapa data membutuhkan beragam teknik pengumpulan data, sedangkan data lainnnya dapat menggunakan salah satu teknik pengumpulan data.
Beberapa teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara, observasi, quitionaire terbuka, focus group discussion (FGD), atau pengumpulan data sekunder (rekaman, catatan harian, foto, dsb).
Kuantitatif
Pada penelitian kuantitatif, pengumpulan data lebih terstruktur dan data sudah dapat diprediksi bentuknya sejak awal. Teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah quitionaire tertutup/ semi tertutup, wawancara terstruktur, dan observasi terstruktur.
Aspek Generalisasi
Kualitatif
Pada hasil penelitian kualitatif, kesimpulan penelitian hanya dapat digeneralisasi pada individu yang memiliki karakter yang sama atau hampir sama dengan responden. Oleh karena itu, penelitian ini sulit untuk digeneralisasi karena kesamaan karakter akan sulit didapatkan karena adanya perbedaan individu dan perbedaan lingkungan.
Namun demikian, beberapa penelitian kualitatif dapat digeneralisasi pada aspek yang cukup luas apabila tema penelitian cukup umum sehingga dapat sesuai dengan karakter banyak individu lainnya. Berikut beberapa penelitian kualitatif yang banyak digeneralisasi pada indiviu lain:
Kuantitatif
Pada penelitian yang bersifat kuantitatif, aspek generalisasi lebih luas. Bahkan pada penelitian kuantitaitf yang bersifat eksperimen kemampuan untuk menggenaralisasi teori sangat luas karena adanya kontrol terhadap lingkungan yang cukup ketat. Umumnya penelitian kuantitatif tidak terlalu terikat pada karakter responden penelitian.
Namun beberapa penelitian kuantitatif tidak dapat digeneralisasi dengan cukup luas apabila tema yang diteliti sangat spesifik. Misalnya penelitian tentang ketahanan terhadap stress penderita HIV pada stadium akhir.
Responden
Kualitatif
Pada penelitian kualitatif, responden penelitian sangat spesifik dan tidak dapat ditentukan dengan mudah sejak awal penelitian. Beberapa responden penelitian mungkin baru dapat ditentukan apabila peneliti sudah melakukan observasi atau wawancara kelapangan dan berdasarkan data yang didapatkan maka peneliti baru dapat menentukan siapa saja yang akan menjadi responden penelitian tersebut.
Pada penelitian kualitatif penentuan responden bersifat snowball, dimana semakin lama jumlah responden akan semakin besar dan data yang didapatkan akan semakin banyak sehingga pemahaman terhadap fenomena yang diteliti menjadi semakin baik.
Kuantitatif
Sedangkan pada penelitian kuantitatif, responden penelitian dapat ditentukan diawal dan cenderung tidak dapat dilakukan perubahan pada saat peneliti ke lapangan untuk pengambilan data. Dalam penelitian kuantitatif ini, semakin umum dan semakin luas karakteristik responden akan semakin baik hasil yang didapatkan dan akan semakin tajam analisa yang dapat dikembangkan. Pada penelitian kuantitatif dalam bidang psikologi sesungguhnya tidak terlalu mementingkan sample sehingga responden dapat dipilih secara bebas selama aspek yang diteliti dimiliki oleh responden.
Misalnya, tema penelitian kuantitaitf terkait dengan suku Bugis maka responden yang berasal dari suku Bugis saja yang akan ditetapkan sebagai responden penelitian. Adapun keragaman dan keluasan yang diharapkan dari tema ini adalah adanya keragaman daerah yang disebut sebagai daerah suku Bugis.
Kuantifikasi Data
Kualitatif
Penelitian kualitatif bukan berarti meniadakan angka sama sekali namun penggunaannya sangat menimal dan umumnya hanya dibutuhkan dalam rangka mendeskripsikan masalah/ konsep yang diteliti. Berikut contoh penggunaan angka dalam penelitian kualitatif: 206 atau 20% orang ber IQ 120-126 berasal dari wilayah X karena wilayah tersebut.
Kuantitatif
Sebaliknya, dalam penelitian Kuantitatif penggunanaan data berupa angka bertujuan dalam aspek analisa sehingga data yang bersifat kualitatif, seperti: jenis kelamin tetap akan di kuantifikasi untuk kebutuhan analisa. Berikut contoh penggunaan angkan untuk analisa dalam penelitian kuantitatif: dari 102 orang kelompok 1 rata2 IQ 109 dengan SD 4. Pada kelompok 2 dengan 109 orang dan rata2 IQ 101 SD 2 hal ini menunjukkan ada beda signifikan
Memunculkan Teori?
Kualitatif
Penelitian kualitatif seringkali dianggap lebih baik karena mampu memunculkan teori namun hal ini bukanlah masalah yang mudah dalam penelitian kualitatif karena tema penelitian harus cukup spesifik sehingga belum ada teori yang mampu menjelaskan fenomena yang ada.
Pada penelitian kualitatif dapat memunculkan teori apabila peneliti melakukan penelitian dengan metode yang lebih rumit, yaitu melibatkan axial coding dan sejenisnya
Kuantitatif
Sebaliknya, penelitian kuantitatif bukan berarti tidak dapat memunculkan teori baru. Beberapa penelitian kuantitatif dapat memunculkan teori baru yang umumnya dilakukan menggunakan metode eksperimen. Selain eksperimen, kuantitatif juga tetap dapat memunculkan teori dengan memperkaya dan mempertajam teori yang ada sehingga teori akan terus berkembang dan dikritik.
Kerjasama Kualitatif dan Kuantitatif
Sebenarnya, kedua pendekatan penelitian ini dibutuhkan dalam penelitian dan tidak dapat diklasifikasikan mana yang lebih baik dibanding yang lain. Metode adalah alat, maka penggunaan metode yang tepat akan menghasilkan kesimpulan penelitian yang berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan atau kebutuhan dimasyarakat.
Oleh karena itu wajar jika penelitian tertentu hanya dapat dilakukan dengan kualitatif (mis: sistem periangatan dini radikalisme agama) sedangkan penelitian lain lebih baik jika digunakan penelitian kuantitatif (mis: faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri siswa).
Sekian artikel tentang Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Menurut Ahli. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan. Sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu "teori".
Metode Sebagai Alat, Bukan Tujuan
Adapun kualitas dari sebuah penelitian akan dapat ditentukan dari ketepatan metode penelitian dan ketajaman permasalahan penelitian. Penelitian dengan metode yang tepat untuk menjawab permasalah penelitian yang tajam dan aktual akan lebih banyak digunakan apapun pendekatannya. Dengan demikian, kuantitatif dan kualitatif bukanlah sesuatu yang perlu dipertentangkan dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Jenis data yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian akan mempengaruhi cara pengambilan data dan analisa data. Data kuantifikasi dapat diperoleh dari metode yang sederhana, seperti penyebaran angket, wawancara terstruktur, dsb. Namun pada data kualitatif pengumpulan data jauh lebih rumit karena melibatkan banyak teknik, seperti: wawancara mendalam, observasi, dsb.
Begitu juga dengan analisa data, pada data kuantitatif, analisa data dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan software statistika tertentu. Namun pada data kualitatif, analisa data menggunakan konsep yang lebih canggih, seperti coding, kategorisasi, dsb. yang tidak dapat dilakukan tanpa keterlibatan secara aktif dari peneliti itu sendiri. Hal ini berdampak pada hasil analisa data dimana kuantitatif akan menghasilkan angka yang perlu diinterpretasi sedangkan kualitatif berisi deskripsi yang perlu disimpulkan.
![]() |
image source: imotions.com |
baca juga: Identifikasi, Memilih, dan Merumuskan Masalah Penelitian
Rumusan Masalah
Kualitatif
Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif mencoba mencari deskripsi dari sebuah fenomena. Adapun fenomena yang diteliti dalam penelitian kualitatif umumnya fenomena yang unik dimana fenomena tersebut belum dapat dijelaskan dalam konsep teoritis yang ada. Untuk tujuan itulah penelitian kualitatif perlu dilakukan, namun pada fenomena yang sifatnya umum, dimana sudah cukup banyak teori yang menjelaskan fenomena tersebut maka penelitian kualitatif menjadi tidak relevan untuk dilakukan.
Berikut beberapa rumusan masalah dalam penelitian kualitatif:
- Apa masalah psikososial yang dihadapi pemulung di Bantar Gebang?
- Bagaimana dinamika moral pada siswa di pondok pesantren?
Kualitatif
Dalam penelitian kuantitatif, rumusan masalah sudah mengarah pada “mengusulkan jawaban”. Dalam penelitian kuantitatif jawaban pertanyaan terhadap rumusan masalah dapat dibagi menjadi dua, yaitu: “ya” dan “tidak”. Jawaban “ya” berarti rumusan masalah yang diajukan benar dan sebaliknya jawaban “tidak” artinya rumusan masalah yang diajukan tidak benar.
Berikut beberapa rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif:
- Adakah hubungan antara kompetensi moral dengan perilaku menyontek?
- Adakah perbedaan kepercayaan diri antara orang kaya dan miskin?
Tujuan Penelitian
Kualitatif
Pada penelitian kualitatif, tujuan penelitian adalah untuk memberikan gambaran terhadap pertanyaan yang sudah disampaikan dalam rumusan masalah. Namun tujuan penelitian ini akan terus berkembang disesuaikan dengan kondisi pada saat penelitian melakukan pengambilan data dan analisa data. Pada prakteknya, dalam penelitian kualitatif, tujuan tidak dapat terlalu luas walaupun garapan dalam penelitian ini akan menjadi luas.
Berikut beberapa tujuan penelitian dalam penelitian kualitatif:
- Tujuan penelitian berupaya menjelaskan dinamika moral pada siswa
- Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan berbagai permasalah psikososial yang dialami pemulung
Kuantitatif
Secara umum, tujuan penelitian dalam penelitian kuantitatif akan menjawab secara singkat pertanyaan dalam rumusan masalah. Tujuan penelitian dalam penelitian kuantitatif akan mengarah pada hipotesa penelitian dimana arah dari penelitian sudah dapat terlihat dalam penelitian ini.
Berikut beberapa contoh tujuan penelitian dalam penelitian kuantitatif:
- Tujuan penelitian bermaksud melihat apakah ada hubungan antara kompetensi moral dan perilaku menyontek
- Penelitian bertujuan untuk melihat perbedaan kepercayaan diri dilihat dari status sosial.
Jenis Data
Kualitatif
Jenis data pada penelitian kualitatif umumnya data yang bersifat deskripsi, yaitu menggambarkan fenimef.na yang diteliti dari berbagai aspek yang dapat ditangkap oleh peneliti. Semakin banyak aspek yang dapat digali maka akan semakin lengkap data dalam penelitian kualitati
Data dalam penelitian kualitatif dapat berupa:
- Hasil wawancara/ FGD
- Hasil observasi
- Data sekunder, dsb
Kuantitatif
Pada penelitian kuantitatif, data umumnya berupa angka. Adapun data yang bersifat deskriptif hanya untuk melengkapi data utama yang berbentuk angka. Angka tersebut dapat mewakili beberapa konsep yaitu: anka untuk
- Data interval dan data rasio (dua jenis data ini memang sudah berbentuk angka dan menunjukkan besaran yang sesuai dengan angka yang dimaksud.
- Data nominal dan ordinal yang di kuantifikasi. Penggunaan angka pada dua jenis data ini lebih untuk melakukan klasifikasi semata dan angka yang muncul tidak menunjukkan besaran salah satu dibanding yang lain.
Teknik pengumpulan data
Kualitatif
Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif umumnya tidak terstruktur atau minimal semi terstruktur. Teknik pengumpulan data akan menyesuaikan kebutuhan penggalian data di lapangan. Beberapa data membutuhkan beragam teknik pengumpulan data, sedangkan data lainnnya dapat menggunakan salah satu teknik pengumpulan data.
Beberapa teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara, observasi, quitionaire terbuka, focus group discussion (FGD), atau pengumpulan data sekunder (rekaman, catatan harian, foto, dsb).
Kuantitatif
Pada penelitian kuantitatif, pengumpulan data lebih terstruktur dan data sudah dapat diprediksi bentuknya sejak awal. Teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah quitionaire tertutup/ semi tertutup, wawancara terstruktur, dan observasi terstruktur.
Aspek Generalisasi
Kualitatif
Pada hasil penelitian kualitatif, kesimpulan penelitian hanya dapat digeneralisasi pada individu yang memiliki karakter yang sama atau hampir sama dengan responden. Oleh karena itu, penelitian ini sulit untuk digeneralisasi karena kesamaan karakter akan sulit didapatkan karena adanya perbedaan individu dan perbedaan lingkungan.
Namun demikian, beberapa penelitian kualitatif dapat digeneralisasi pada aspek yang cukup luas apabila tema penelitian cukup umum sehingga dapat sesuai dengan karakter banyak individu lainnya. Berikut beberapa penelitian kualitatif yang banyak digeneralisasi pada indiviu lain:
- Penelitian perkembangan anak Piaget.
- Penelitian Freud terhadap kliennya
Kuantitatif
Pada penelitian yang bersifat kuantitatif, aspek generalisasi lebih luas. Bahkan pada penelitian kuantitaitf yang bersifat eksperimen kemampuan untuk menggenaralisasi teori sangat luas karena adanya kontrol terhadap lingkungan yang cukup ketat. Umumnya penelitian kuantitatif tidak terlalu terikat pada karakter responden penelitian.
Namun beberapa penelitian kuantitatif tidak dapat digeneralisasi dengan cukup luas apabila tema yang diteliti sangat spesifik. Misalnya penelitian tentang ketahanan terhadap stress penderita HIV pada stadium akhir.
Responden
Kualitatif
Pada penelitian kualitatif, responden penelitian sangat spesifik dan tidak dapat ditentukan dengan mudah sejak awal penelitian. Beberapa responden penelitian mungkin baru dapat ditentukan apabila peneliti sudah melakukan observasi atau wawancara kelapangan dan berdasarkan data yang didapatkan maka peneliti baru dapat menentukan siapa saja yang akan menjadi responden penelitian tersebut.
Pada penelitian kualitatif penentuan responden bersifat snowball, dimana semakin lama jumlah responden akan semakin besar dan data yang didapatkan akan semakin banyak sehingga pemahaman terhadap fenomena yang diteliti menjadi semakin baik.
Kuantitatif
Sedangkan pada penelitian kuantitatif, responden penelitian dapat ditentukan diawal dan cenderung tidak dapat dilakukan perubahan pada saat peneliti ke lapangan untuk pengambilan data. Dalam penelitian kuantitatif ini, semakin umum dan semakin luas karakteristik responden akan semakin baik hasil yang didapatkan dan akan semakin tajam analisa yang dapat dikembangkan. Pada penelitian kuantitatif dalam bidang psikologi sesungguhnya tidak terlalu mementingkan sample sehingga responden dapat dipilih secara bebas selama aspek yang diteliti dimiliki oleh responden.
Misalnya, tema penelitian kuantitaitf terkait dengan suku Bugis maka responden yang berasal dari suku Bugis saja yang akan ditetapkan sebagai responden penelitian. Adapun keragaman dan keluasan yang diharapkan dari tema ini adalah adanya keragaman daerah yang disebut sebagai daerah suku Bugis.
Kuantifikasi Data
Kualitatif
Penelitian kualitatif bukan berarti meniadakan angka sama sekali namun penggunaannya sangat menimal dan umumnya hanya dibutuhkan dalam rangka mendeskripsikan masalah/ konsep yang diteliti. Berikut contoh penggunaan angka dalam penelitian kualitatif: 206 atau 20% orang ber IQ 120-126 berasal dari wilayah X karena wilayah tersebut.
Kuantitatif
Sebaliknya, dalam penelitian Kuantitatif penggunanaan data berupa angka bertujuan dalam aspek analisa sehingga data yang bersifat kualitatif, seperti: jenis kelamin tetap akan di kuantifikasi untuk kebutuhan analisa. Berikut contoh penggunaan angkan untuk analisa dalam penelitian kuantitatif: dari 102 orang kelompok 1 rata2 IQ 109 dengan SD 4. Pada kelompok 2 dengan 109 orang dan rata2 IQ 101 SD 2 hal ini menunjukkan ada beda signifikan
Memunculkan Teori?
Kualitatif
Penelitian kualitatif seringkali dianggap lebih baik karena mampu memunculkan teori namun hal ini bukanlah masalah yang mudah dalam penelitian kualitatif karena tema penelitian harus cukup spesifik sehingga belum ada teori yang mampu menjelaskan fenomena yang ada.
Pada penelitian kualitatif dapat memunculkan teori apabila peneliti melakukan penelitian dengan metode yang lebih rumit, yaitu melibatkan axial coding dan sejenisnya
Kuantitatif
Sebaliknya, penelitian kuantitatif bukan berarti tidak dapat memunculkan teori baru. Beberapa penelitian kuantitatif dapat memunculkan teori baru yang umumnya dilakukan menggunakan metode eksperimen. Selain eksperimen, kuantitatif juga tetap dapat memunculkan teori dengan memperkaya dan mempertajam teori yang ada sehingga teori akan terus berkembang dan dikritik.
Kerjasama Kualitatif dan Kuantitatif
Sebenarnya, kedua pendekatan penelitian ini dibutuhkan dalam penelitian dan tidak dapat diklasifikasikan mana yang lebih baik dibanding yang lain. Metode adalah alat, maka penggunaan metode yang tepat akan menghasilkan kesimpulan penelitian yang berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan atau kebutuhan dimasyarakat.
Oleh karena itu wajar jika penelitian tertentu hanya dapat dilakukan dengan kualitatif (mis: sistem periangatan dini radikalisme agama) sedangkan penelitian lain lebih baik jika digunakan penelitian kuantitatif (mis: faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri siswa).
Sekian artikel tentang Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Menurut Ahli. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
- Gulo, W. (2002). Metodologi penelitian. Grasindo.
Posting Komentar untuk "Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Menurut Ahli"