Persiapan dan Instruksi Tes Gambar Pohon dalam Psikologi
Persiapan dan Instruksi Tes Gambar Pohon dalam Psikologi - Pengukuran psikologi sudah menjadi salah satu inti dari disiplin Blog Psikologi. Administrasi Tes Pohon menjadi salah satu komponen penting kurikulum karena menjadi kompetensi dasar sarjana Psikologi. Melalui artikel ini diharapkan dapat melaksanakan administrasi tes pohon sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tes gambar pohon adalah salah satu dari teknik proyeksi dengan cara menggambarkan “Pohon”. Tes ini mengukur fungsi kognitif dan tentunya kepribadian seseorang. Tes ini cukup popular dikalangan psikolog klinis, maupun dunia pendidikan dalam menggali karakter kepribadian seseorang. Pada awal 1926, Goodenough membangun suatu prosedur standar dalam mengevaluasi inteligensi anak-anak dengan cara menggambar manusia. Dalam waktu yang kurang lebih sama, Emil Jucker memperkenalkan Tes Gambar Pohon yang kemudian di elaborasi lebih jauh dan sempurna oleh Charles Koch (1952, 1957).
PERSIAPAN TES POHON
- Menyiapkan stopwatch yang siap pakai
- Menuliskan di pojok kiri atas papan tulis yang tersedia:
Nomor :
Nama :
Tgl. Lahir :
Tgl. Pmr. :
Untuk isian Testee di kertas HVS yang akan dibagikan
- Membagikan selembar kertas HVS kosong ukuran A4 tebal 60 gram
Instruksi:
Kepada Saudara telah dibagikan sehelai kertas kosong.
Ambillah kertas itu dan di sudut kiri atas ini…(tunjukkan kepada Testee)… tulislah:
Nomor : Nomor pemeriksaan Saudara
Nama : Nama lengkap Saudara
Tgl. Lahir : Tanggal, bulan, dan tahun lahir Saudara
Tgl. Pmr : Tanggal hari ini (tester menyebutkan tanggal, bulan, dan tahunnya)
Jika sudah selesai, letakkan alat tulis Saudara dan perhatikan ke depan.
(Setelah semua Testee memperhatikan ke depan)
Sekarang balikkan kertas Saudara demikian (tunjukkan kepada Testee) sehingga Saudara menghadapi halaman yang seluruhnya kosong (tunjukkan kepada Testee).
Perhatikan!
Seluruh halaman ini sekarang adalah milik Saudara (tester menunjukkan seluruh halaman yang kosong).
Tugas Saudara adalah GAMBARLAH POHON!
Jenis yang tidak boleh digambar adalah jenis rumput, pisang, bambu, kelapa, cemara, pepaya, kaktus, dan perdu. Jadi gambarlah pohon yang lainnya.
Saudara hanya boleh menggunakan pinsil yang kami pinjamkan.
Apakah ada pertanyaan? (tunggu sebentar)
Jika tidak ada, ambillah pinsil Saudara dan silakan MULAI.
Waktunya 10 menit (diberitahukan kepada Testee)
(Kalau ada pertanyaan, Tester harus menjawab sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Lihat catatan di bawah. Tester berkeliling untuk memeriksa apakah semua Testee menggambar pohon yang diperkenankan. Jika ada yang salah gambarnya, lakukan petunjuk pada catatan butir 4 di bawah)
Setelah waktu 10 menit berlalu…
BERHENTI!
Berilah nama pohon yang Saudara gambar itu, di bawahnya, atau di bagian lain yang kosong.
Letakkan pinsil Saudara, kemudian letakkan gambar Saudara di sisi meja yang kosong.
(Tester melakukan observasi kemudian mengumpulkan gambar dan pinsil)
Catatan:
RELIABILITAS DAN VALIDITAS TES GAMBAR POHON
Pada tes gambar pohon ini, reliabilitas dan validitas pada umumnya sama seperti pada tes proyektif lainnya. Reliabilitas pada teknik proyektif rata-rata memberikan hasil yang tidak memuaskan. Hal ini disebabkan seperti temuan pada masing-masing kartu sebagai soal tidak bisa dilakukan studi koefisien reliabilitas konsistensi internal, split half reliability. Sebab lain adalah scorer reliability, skor hasil tes tidak hanya ada preliminary scoring, tetapi pada tahap integrasi hasil tes dan interpretasi. Tidak jauh berbeda dengan validitas. Selain itu rendahnya validitas dalam teknik proyektif disebabkan kurangnya kesimpulan matang mengenai studi validitas. Studi validitas tes proyektif sendiri mengalami defisiensi prosedural seperti kurangnya kontrol eksperimen atau analisa statistik, bahkan keduanya dapat terjadi dalam uji validitas tes proyektif. Validitas dalam tes proyektif juga sulit didapat disebabkan begitu luasnya penilaian dari hasil tes yang akan diukur/dinilai.
KRITIK TERHADAP TES POHON
Kemudahan administrasi pelaksanaan tes pohon sangat membantu para psikolog dan pengguna tes pohon lainnya karena cukup membutuhkan waktu 5 – 10 menit. Hal ini dapat membantu psikolog klinis untuk lebih memiliki waktu untuk melakuan observasi. Terutama pada psikomotoriknya. Namun memang terkait dengan validitas karena para penilaiannya masih sangat tergantung pada jam terbang dan keahlian tester. Tes ini juga dihindari untuk digunakan kepada tetee yang memiliki inteligensi rendah. Hal ini dikarenakan gambar pohonnya akan cenderung berkualitas rendah.
Sekian artikel tentang Persiapan dan Instruksi Tes Gambar Pohon dalam Psikologi.
Daftar Pustaka
Tes gambar pohon adalah salah satu dari teknik proyeksi dengan cara menggambarkan “Pohon”. Tes ini mengukur fungsi kognitif dan tentunya kepribadian seseorang. Tes ini cukup popular dikalangan psikolog klinis, maupun dunia pendidikan dalam menggali karakter kepribadian seseorang. Pada awal 1926, Goodenough membangun suatu prosedur standar dalam mengevaluasi inteligensi anak-anak dengan cara menggambar manusia. Dalam waktu yang kurang lebih sama, Emil Jucker memperkenalkan Tes Gambar Pohon yang kemudian di elaborasi lebih jauh dan sempurna oleh Charles Koch (1952, 1957).
![]() |
image source: |
baca juga: Teori dan Konsep Tes Menggambar Pohon (BAUM) dalam Psikologi
PERSIAPAN TES POHON
- Menyiapkan stopwatch yang siap pakai
- Menuliskan di pojok kiri atas papan tulis yang tersedia:
Nomor :
Nama :
Tgl. Lahir :
Tgl. Pmr. :
Untuk isian Testee di kertas HVS yang akan dibagikan
- Membagikan selembar kertas HVS kosong ukuran A4 tebal 60 gram
Instruksi:
Kepada Saudara telah dibagikan sehelai kertas kosong.
Ambillah kertas itu dan di sudut kiri atas ini…(tunjukkan kepada Testee)… tulislah:
Nomor : Nomor pemeriksaan Saudara
Nama : Nama lengkap Saudara
Tgl. Lahir : Tanggal, bulan, dan tahun lahir Saudara
Tgl. Pmr : Tanggal hari ini (tester menyebutkan tanggal, bulan, dan tahunnya)
Jika sudah selesai, letakkan alat tulis Saudara dan perhatikan ke depan.
(Setelah semua Testee memperhatikan ke depan)
Sekarang balikkan kertas Saudara demikian (tunjukkan kepada Testee) sehingga Saudara menghadapi halaman yang seluruhnya kosong (tunjukkan kepada Testee).
Perhatikan!
Seluruh halaman ini sekarang adalah milik Saudara (tester menunjukkan seluruh halaman yang kosong).
Tugas Saudara adalah GAMBARLAH POHON!
Jenis yang tidak boleh digambar adalah jenis rumput, pisang, bambu, kelapa, cemara, pepaya, kaktus, dan perdu. Jadi gambarlah pohon yang lainnya.
Saudara hanya boleh menggunakan pinsil yang kami pinjamkan.
Apakah ada pertanyaan? (tunggu sebentar)
Jika tidak ada, ambillah pinsil Saudara dan silakan MULAI.
Waktunya 10 menit (diberitahukan kepada Testee)
(Kalau ada pertanyaan, Tester harus menjawab sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Lihat catatan di bawah. Tester berkeliling untuk memeriksa apakah semua Testee menggambar pohon yang diperkenankan. Jika ada yang salah gambarnya, lakukan petunjuk pada catatan butir 4 di bawah)
Setelah waktu 10 menit berlalu…
BERHENTI!
Berilah nama pohon yang Saudara gambar itu, di bawahnya, atau di bagian lain yang kosong.
Letakkan pinsil Saudara, kemudian letakkan gambar Saudara di sisi meja yang kosong.
(Tester melakukan observasi kemudian mengumpulkan gambar dan pinsil)
Catatan:
- Apabila Testee bertanya: “Apakah boleh menggambar …?” (menyebut nama pohon yang tidak boleh digambar), tester harus menjawab, “Tidak, silakan menggambar pohon yang lain”.
- Apabila Testee bertanya: “Apakah boleh menggambar …?” (menyebut nama pohon yang boleh digambar), tester harus menjawab, “Terserah”.
- Apabila Testee bertanya:
- “Apakah dengan buahnya?”
- “Apakah lengkap dengan daun, bunga, dan buahnya?”
- “Apakah boleh lebih dari satu pohon?”
- “Apakah boleh dengan pemandangan?”
- “Apakah kertasnya boleh dimiringkan ?”
Pengawas harus menjawab, “Terserah” - Apabila Testee terlanjur menggambar pohon yang tidak diperkenankan, gantilah kertasnya dan berilah instruksi singkat secara individual untuk menggambar pohon yang lain. Gambar yang dibuat pertama tadi tetap harus dimasukkan ke dalam berkas Testee yang bersangkutan, di belakang gambar pohon yang betul.
RELIABILITAS DAN VALIDITAS TES GAMBAR POHON
Pada tes gambar pohon ini, reliabilitas dan validitas pada umumnya sama seperti pada tes proyektif lainnya. Reliabilitas pada teknik proyektif rata-rata memberikan hasil yang tidak memuaskan. Hal ini disebabkan seperti temuan pada masing-masing kartu sebagai soal tidak bisa dilakukan studi koefisien reliabilitas konsistensi internal, split half reliability. Sebab lain adalah scorer reliability, skor hasil tes tidak hanya ada preliminary scoring, tetapi pada tahap integrasi hasil tes dan interpretasi. Tidak jauh berbeda dengan validitas. Selain itu rendahnya validitas dalam teknik proyektif disebabkan kurangnya kesimpulan matang mengenai studi validitas. Studi validitas tes proyektif sendiri mengalami defisiensi prosedural seperti kurangnya kontrol eksperimen atau analisa statistik, bahkan keduanya dapat terjadi dalam uji validitas tes proyektif. Validitas dalam tes proyektif juga sulit didapat disebabkan begitu luasnya penilaian dari hasil tes yang akan diukur/dinilai.
KRITIK TERHADAP TES POHON
Kemudahan administrasi pelaksanaan tes pohon sangat membantu para psikolog dan pengguna tes pohon lainnya karena cukup membutuhkan waktu 5 – 10 menit. Hal ini dapat membantu psikolog klinis untuk lebih memiliki waktu untuk melakuan observasi. Terutama pada psikomotoriknya. Namun memang terkait dengan validitas karena para penilaiannya masih sangat tergantung pada jam terbang dan keahlian tester. Tes ini juga dihindari untuk digunakan kepada tetee yang memiliki inteligensi rendah. Hal ini dikarenakan gambar pohonnya akan cenderung berkualitas rendah.
Sekian artikel tentang Persiapan dan Instruksi Tes Gambar Pohon dalam Psikologi.
Daftar Pustaka
- Anastasi, A & Urbina, S. 1998. Psychological Testing: 7th ed.
- Gregory, Robert.J. Psyhcological Testing:6th edition. Boston: Pearson Education.
Posting Komentar untuk "Persiapan dan Instruksi Tes Gambar Pohon dalam Psikologi"