Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian dan Contoh Komunikasi Massa Menurut Para Ahli

Pengertian dan Contoh Komunikasi Massa Menurut Para Ahli - Komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Melalui artikel ini diharapkan mampu memahami pengertian komunikasi massa.

Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunaka sarana tertentu guna mempengaruhi atau mengubah perilaku penerima pesan. Sedangkan Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama.

Pengertian dan Contoh Komunikasi Massa Menurut Para Ahli_
image source: www.towson.edu
baca juga: Pengertian Wawancara dan Jenis Wawancara Mendalam

Para tokoh ahli juga mengemukakan pendapatnya tentang komunikasi massa yaitu :

a. Menurut Bittner
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat,seperti yang disitir Komala, dalam karnilh, dkk.1999), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people).

b. Menuru Gebner
Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi yang lain, yaitu Gebner. Menurut Gerbner (1967) Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat indonesia (rakhmat, seperti yang dikutip Komala, dalam Karnilah, dkk.1999).

c. Menurut Meletzke
Dalam definisi Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secaratidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar (Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999).

d. Menurut Freidson
Definisi komunikasi massa menurut Freidson dibedakan dari jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi.

e. Menurut Joseph R. Dominick:
Komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar.

Jalaluddin Rakhmat merangkum bahwa komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Rakhmat, 2008).

Banyaknya definisi komunikasi massa yang telah dikemukakan para ahli komunikasi. Banyaknya ragam dan titik tekan yang dikemukakannya. Namun, dari sekian banyak definisi itu ada ada benang merah kesamaan definisi satu sama lain. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik. Sebab, awal perkembangannya saja komunikasi masa berasal dan pengembangan kata media of mass communication(media komunikasi massa). Media massa apa? Media massa(atau saluran) yang dihasilkan oleh teknologi modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada media yang bukan media massa yakni media tradisional seperti kentongan, angklung, gamelan, dan lain lain. Jadi, di sini jelas media massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa (Nuruddin, 2013).

Sumber komunikasi merupakan suatu organisasi formal dan pesan yang disampaikan seringkali ‘diproses’, distandarisasi, dan selalu diperbanyak. Pesan tersebutmerupakan suatu produk dan komoditi yang mempunyai nilai tukar, serta acuan simbolik yang mengandung nilai ‘kegunaan’. Hubungan antara pengirim dan penerima pesan bersifat satu arah dan bersifat impersonal, bahkan mungkin bersifat nonmoral dan kalkulatif yang berarti pengirim biasanya tidak bertanggungjawab terhadap konsekuensi yang terjadi pada individu dan pesan yang dijualbelikan dengan uang atau ditukar dengan perhatian tertentu. Unsur impersonalitas itu bersumber dari adanya jarak fisik dan sosial antara pengirim dan penerima pesan, adanya kadar impersonalitas peran sebagai komunikator publik yang diharuskan besifat netral dan tidak condong pada pengaruh tertentu.

Seperti yang disimpulkan oleh Meletzke (1983), yang dikutip Jalludin Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi:
  1. Komunikasi kita artikan setiap bentuk komunikasi massa yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar.
  2. Komunikasi massa dibedakan dengan komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagai khusus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk menyampaikan komunikasi agar komunikasi dapat sampai pada saat yang sama. Semua orang mewakili berbagai masyarakat.
  3. Bentuk komunikasi massa dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama, sebagai berikut: diarahkan kepada khalayak yang relatif besar heterogen anonim, pesan disampaikan secara terbuka seringkali dapat mencapai banyak khalayak, secara serentak, bersifat sekilas, komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya yang besar (Rakhmat,1983:212-213).

Beberapa ahli komunikasi berpendapat bahwa komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa seperti radio, surat kabar, majalah, televisi, atau film. Severind dan Tandkard, Jr menyebutkan bahwa komunikasi massa adalah keterampilan, seni, ilmu, dikaitkan dengan pendapat Devito bahwa komunikasi massa ditujukan kepada massa dengan melalui media massa dibandingkan dengan jenis-jenis komunikasi lainnya, maka komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus yang disebabkan oleh komponen-komponennya, yaitu:

1. Komunikasi massa berlangsung satu arah
Hal itu berarti tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komukator, maka arus balik pada komunikasi massa disebut arus balik tertunda. Dengan adanya situasi tersebut maka komunikator sebagai yang menyampaikan pesan harus melakukan perencanaan dan persiapan sehingga pesan yang disampaikan kepada komunikan sebagai yang menerima pesan harus komunikatif yaitu dapat diterima secara indrawi dan rohani pada satu kali penyiaran.

2. Komunikator pada komunikai massa melembaga
Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yaitu suatu institusi atau organisasi. Dalam menyebarluaskan pesan komunikasinya komunikator tertindak atasnama lembaga, sejalan dengan kebijaksanaan surat kabar atau stasiun televisi yang mewakilinya. Konsekuensi dari sifat komunikator yang melembaga tersebut, peranannya dalam proses komunikasi ditunjang oleh orang-orang lain. Misalnya tulisan seorang wartawan surat kabar tidak mungkin dibaca oleh khalayak apabila tidak didukung oleh pekerjaan redaktur pelaksana, juru cetak, editor, dll. Sehingga komunikator dalam komunikasi massa disebut juga komunikator kolektif karena tersebarnya pesan komunikasi merupakan hasil kerja sama sejumlah kerabat kerja.

3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum
Pesan yang disampaikan melalui media massa bersifat umum (public) karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum, bukan ditujukan kepada perseorangan atau kepada sekelompok orang tertentu.

4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Keserempakan (simultaneity) timbul pada khalayak dalam menerima pesan-pesan komunikasi yang disebarkan. Pesan yang disampaikan melalui poster atau papan pengumuman kepada khalayak tidak diterima oleh mereka dengan melihat poster atau papan pengumuman itu secara serempak atau bersama-sama tetapi secara bergantian. Sedangkan pesan yang disampaikan melalui radio misalnya pidato presiden, akan diterima oleh khalayak dalam jumlah jutaan secara serempak bersama-sama pada saat presiden berbicara. Oleh karena itu, pada umumnya yang termasuk dalam media massa adalah majalah, surat kabar, radio, televisi, dan film.

5. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen
Komunikan atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen. Heterogenitas tersebut terwujud dalam keberadaanya yang berpencar-pencar, tidak saling mengenal, dan tidak ada kontak pribadi, masing-masing berbeda dalam hal: jenis kelamin, usia, agama, ideologi, pekerjaan, pendidikan, pengalaman, kebudayaan, dll. Hal itulah yang menyebabkan kesulitan pada komunikator dalam menyampaikan pesan melalui media massa karena setiap individu dalam khalayak menghendaki kebutuhannya terpenuhi. Maka pengelola media massa melakukan pengelompokan khalayak menurut jenis kelamin, usia, agama, pekerjaan, pendidikan, kebudayaan, dll yang bertujuan agar pesan yang disampaikan bisa tepat sasaran sesuai yang dihendaki oleh kelompok tertentu sebagai sasarannya yaitu kelompok sasaran (target group) serta khalayak secara keseluruhan sebagai sasarannya atau disebut khalayak sasaran (target audience) (Dennis McQuail, 1987).

Daftar Pustaka
  1. McQuail, Denis, 1987. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Erlangga.
  2. Nuruddin, 2013, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta, RajaGrafindo Persada
  3. Rakhmat, Jalaluddin, 208 Psikologi Komunikasi, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.

Posting Komentar untuk "Pengertian dan Contoh Komunikasi Massa Menurut Para Ahli"