Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Karakteristik dan Metode Filsafat Barat dan Filsafat Timur

Karakteristik dan Metode Filsafat Barat dan Filsafat Timur - Sebagai kajian yang banyak membahas Manusia, Alam dan Tuhan, filsafat terus berkembang sehingga menjadi bidang studi yang sangat luas. Dalam perkembangannya, kajian filsafat yang sangat luas tersebut perlu untuk dibedakan atau dikelompokkan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil atau lebih sempit. Pembagian filsafat ke dalam bidang-bidang yang lebih spesifik menghasilkan banyak bidang-bidang kajian dalam filsafat, hanya lima bidang pokok yang wajib dipelajari. Kelima bidang tersebut antara lain: Metafisika, Epistemologi, Logika, Etika dan Sejarah Filsafat.

Sebagai salah satu bidang filsafat, sejarah filsafat merupakan laporan dari peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan pemikiran-pemikiran filsafat. Dalam bidang ini dikaji berbagai pemikiran filsafat, dimulai dari masa filsuf pra-Yunani sampai pada masa filsafat modern sekarang ini. Hasil dari kajian ini akan memberikan pemahaman terhadap berbagai pemikiran filsafat yang dihasilkan berbagai filsuf dari dahulu sampai sekarang. Dengan pemikiran-pemikiran tersebut, dapat diketahui bagaimana filsafat dapat mengubah dunia.

Karakteristik dan Metode Filsafat Barat dan Filsafat Timur_
image source: www.kcl.ac.uk
baca juga: Cabang-Cabang Filsafat Ilmu dan Umum Menurut Para Ahli

Pembagian Filsafat dalam Empat Bidang induk

Pengelompokkan filsafat menjadi empat bidang induk antara lain:

1. Filsafat Pengetahuan (knowledge of something)
Bidang filsafat ini meliputi kajian yang membahas ‘pencitraan sesuatu’ (images of something); ‘pengetahuan tentang sesuatu’ (knowledge of something); atau ‘pemikiran tentang sesuatu’. Dengan bidang filsafat ini, filsuf dapat menghasilkan pengetahuan tentang realitas dari suatu fenomena. Beberapa cabang yang termasuk bidang ini antara lain:
  • Epistemologi
  • Logika
  • Kritik ilmu

2. Filsafat Kenyataan (being of something)

Merupakan bidang filsafat yang membahas tentang kehakikian sesuatu atau ‘menjadi sesuatu’ dan apa yang dimaksud ‘menjadi sesuatu’. Contoh: kehakikian menjadi manusia dan apa yang dimaksud menjadi manusia. Bidang filsafat ini terdiri dari beberapa cabang, di antaranya:
  • Metafisika umum (ontologi)
  • Metafisika khusus, yang terdiri dari:
    i. Teologi metafisik
    ii. Antropologi
    iii. Kosmologi

3. Filsafat Tindakan (behavior)

Merupakan bidang filsafat yang membahas tentang bagaimana seharusnya seseorang berprilaku berkaitan dengan realitas yang ada atau berdasarkan dari apa yang kita pikirkan. Bidang filsafat ini meliputi cabang-cabang:
  • Etika
  • Estetika

4. Sejarah Filsafat

Proses dalam mempelajari Filsafat

Kegiatan berfilsafat meliputi: penggunaan logika, deduksi, analogi dan komparasi dengan menggunakan dua proses :
  • Analisis (analitik); dan
  • Sintesis

Analisis
“kegiatan filsafat untuk menelaah konsep dari suatu makna dan istilah, sehingga dapat diperoleh makna dan istilah-istilah baru”

Sintesis
“mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh menjadi suatu kumpulan”

Metode Filsafat

Terdapat beberapa metode atau cara yang dipergunakan filsuf dalam mempelajari filsafat:
  • Metode kritis
  • Metode intutif
  • Metode analisis abstraksi

Metode Kritis
“melakukan analisa terus menerus terhadap suatu makna dan pedapat yang ada sehingga didapatkan hakikat yang ditanyakan”

Metode Intuitif
“melakukan introspeksi intuitif dengan memakai simbol-simbol”

Metode Analisis Abstraksi
“melakukan analisis dalam pikiran sampai ditemukan jawabannya”

Metode Filsafat Barat

Metode dalam kajian filsafat yang dilakukan oleh manusia Barat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Pengetahuan
Dalam usaha memperoleh pengetahuan, manusia barat memiliki karakteristik sebagai berikut:
  • Mengutamakan akal sebagai alat penalaran dan memperoleh pengetahuan.
  • Abstraksi sangat penting dalam memahami hidup.
  • Pengetahuan berguna untuk menguasai dunia.
Sikap terhadap Alam
Manusia Barat memiliki sikap terhadap Alam dengan karakteristik sebagai berikut:
  • Mempunyai motivasi untuk menguasai alam, karena manusia barat berjarak dengan alam.
  • Muncul eksploitasi dan ekspansi

Cita-cita dalam Hidup
Karakteristik manusia Barat memiliki cita-cita hidup:
  • Manusia barat mempunyai sikap aktif, mereka aktor dari kehidupan dan terus berpetualang dalam hidupnya

Status Persona
Status persona manusia Barat memiliki karakteristik:
  • Menghargai hak individu sehingga membentuk pribadi yang percaya diri, terus terang, relistis, dan “berani menjadi

Metode Filsafat Timur

Metode dalam kajian filsafat yang dilakukan oleh manusia Timur memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Pengetahuan
Dalam usaha memperoleh pengetahuan, manusia Timur memiliki karakteristik sebagai berikut:
  • Mengutamakan hati yang merupakan alat pemersatu akal dan intuisi atau intelegensi dan persaan.
  • Menekankan pada simbol yang sifatnya kongkret.
  • Pengetahuan berguna untuk menjadi bijaksana dalam menghadapi hidup yang sulit.

Sikap terhadap Alam
Manusia Timur memiliki sikap terhadap Alam dengan karakteristik sebagai berikut:
  • Menghormati alam karena menganggap alam dan manusia merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan (holistik)
  • Muncul harmonisasi

Cita-cita dalam Hidup
Karakteristik manusia Timur memiliki cita-cita hidup:
  • Nilai tertinggi dalam hidup datang dari dalam, menerima keadaan, mengumpulkan pengalaman, mengintegrasikan diri dan waktu demi kesempurnaannya

Status Persona
Status persona manusia Timur memiliki karakteristik:
  • Keberadaan manusia baru berarti apabila ia tidak memisahkan diri dari masyarakat dan berpikir secara sosial-kolektif

Daftar Pustaka
  • Achmadi, A. (2012). Filsafat Umum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
  • Bachtiar, A. (2012). Filsafat Ilmu. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
  • Mundiri, H. (2008). Logika. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
  • Suhar, H. (2010). Filsafat Umum: Konsepsi, sejarah, dan aliran. Jakarta: Gaung Persada Press

Posting Komentar untuk "Karakteristik dan Metode Filsafat Barat dan Filsafat Timur"