Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Memilih Masalah, Hipotesis, dan Variabel dalam Penelitian

Memilih Masalah, Hipotesis, dan Variabel dalam Penelitian

Memilih Masalah, Hipotesis, dan Variabel dalam Penelitian - Artikel ini berisi tentang tahap penelitian mulai dari memilih masalah sampai dengan membuat definisi penelitian.

Tahapan Penelitian Eksperimen

Cristhensen (2001), tahapan penelitian eksperimental sebagai berikut
  1. Label the experiment
  2. Survey literature
  3. Statement of the problem
  4. Statement hypotesis
  5. Definition of variables
  6. Control variables
  7. Selection of design
  8. Selection and assignment of subject to groups
  9. Exsperiemental procedures
  10. Statistical treatment of the data
  11. Forming the evidend report
  12. Inference
  13. generalization
Memilih Masalah, Hipotesis, dan Variabel dalam Penelitian_
image source: www.munevarassociates.com
baca juga: Karakteristik & Pengertian Hukum Kausalitas

Menentukan Topik Penelitian

Topic penelitian menggambarkan keseluruhan tema penelitian dan memberi gambaran kelanjutan penelitian. Topik bisa berupa hal yang luas misalnya sosial, ekonomi, kesehatan. Topik penelitian biasanya muncul karena ada yang mempertanyakan mengenai suatu hal yang diamati atau dibaca atau ada statement tertentu.

Sumber topic penelitian sebagai berikut :
  1. Kehidupan sehari-hari
  2. Masalah praktis
  3. Hasil penelitian sebelumnya
  4. Teori

Beberapa pertimbangan apakah topic akan dilanjutkan diteliti atau tidak:

Pertama, keterbatasan waktu. Penelitian eksperimental sering membutuhkan waktu yang lama karena perlakuan ya g diberikan perlu diperhatikan berapa dosis yang tepat. Selain itu, sebelum penelitian perlu persiapan yang detail dan menyeluruh.

Kedua, kesulitan penelitian. Perlu diperhatikan apakah topic yang dipilih termasuk mudah atau sulit untuk dilaksanaka. n, mungkin tidak treatmen diberikan pada subjek, sejauh mana peralatan yang dibutuhkan dan lain sebagainya.

Ketiga, ketersediaan subjek. Sebelum memilih topic perlu dipertimbangkan apakah subjek mudah ditemukan, bagaimana keberlangsungan subjek mengikuti penelitian, bagaimana karakter subjek termasuk sulit atau mudah dikontrol. Selain itu, perlu diperhatikan apakah jumlah subjek cukup untuk penelitian dan bagaimana kemungkinan generalisasi.

Keempat, Pengukuran. Perlu diperhatikan apakah variable yang dipilih mudah diukur atau tidak, adakah alat variable yang valid dan relevance,

Kelima, ketersediaan peralatan. Peralatan berkaitan dengan alat ukur penelitian, alat yang digunakan untuk penelitian, maupun pendukung lainnya.

Keenam, Etika penelitian. Sekumpulan aturan mengenai apa yang harus diperhatikan dalam melakukan penelitian.

Setelah topic ditentukan selanjutnya peneliti menentukan literature yang diperlukan dan sesuai dengan topic penelitian tersebut.

Literatur atau landasan teori yang digunakan memenuhi syarat berikut,
  • Penelitian pendahuluan
  • Buku aktual
  • Jurnal
  • Observasi langsung

Memilih sumber :

1) Prinsip kemutakhiran (recency) : pemilihan tahun perlu diperhatikan, misalnya penelitian yang digunakan dicari yag terbaru, maksimal 10 th terakhir. Untuk pemilihan buku juga perlu dilihat apakah ada buku terbitan terbaru yang sudah direvisi, untuk mengatasi apabila ada perkembangan mengenai teori baru.

2) Prinsip relevansi (relevance) :yaitu kesesuaian antara topic dan teori yang digunakan peneliti. Kesesuaian perlakuan yang diberikan berdasarkan penelitian mana, untuk siapa, kapan, setting seperti apa, juga perlu diperhatikan.

Masalah Penelitian

Masalah adalah Kesenjangan antara das sollen dan das sein yaitu ada perbedaan antara adanya harapan dan kenyataan,apa yang seharusnya dan apa yang dihadapi, dll.

Penelitian diharapkan dapat menyelesaikan masalah atau paling tidak memperkecil kesenjangan tersebut .

Sumber-sumber masalah:
  1. Referensi bahan bacaan
  2. Diskusi, seminar, temu ilmiah
  3. Pernyataan dari pemegang otoritas
  4. Pengamatan sepintas
  5. Pengalaman pribadi
  6. Perasaan intuitif

Masalah akan terlahir bukan dari orang yang benar-benar kosong, tetapi mereka yang memang memiliki pengetahuan sebelumnya atau memikirkan.

Menurut Kerlinger & Lee (2000), Masalah memenuhi persyataran sebagai berikut:
  1. Menyatakan hubungan antara dua variable atau lebih
  2. Bentuk berupa kalimat pertanyaan yang jelas dan tidak ambigu. Kalimat tanya diawali dangan kata tanya “apakah” dan tanda tanya (?). Tidak ambigu berarti tidak mengandung makna yang kabur.
  3. Memungkinkan dilakukan penelitian secara empiris. Kedua variable memungkinkan untuk dilakukan pengukuran atau dioperasionalkan dengan memberikan definisi operasional.
  4. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah pernyataan yang harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis merupakan pernyataan mengenai dugaan hubungan antara dua atau lebih variable (Kerlinger & Lee, 2000).

Karakteristik Hipotesis:
Menyatakan hubungan antarvariabel
Harus dapat diuji sehingga memungkinkan dilakukannya pengukuran hubungan Variabel.

Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian psikologis melibatkan lebih dari sebuah hipotesis. Berikut gambaran dari macam hipotesis dan keterkaitannya:

Memilih Masalah, Hipotesis, dan Variabel dalam Penelitian 2_

Hipotesis umum merupakan hipotesis yang secara umum menggambarkan hubungan VB dan VT. Agar dapat diteliti hipotesis umum diubah ke dalam bentuk definisi operasional yang selanjutnya disebut hipotesis eksplisità ini menggambarkan secara ringkas tentang subjek penelitian, VB yang digunakan, prosedur yang diharapkan, dan VT yang diharapkan.

Hipotesis statistic merupakan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian, ada dua macam yaitu:
  • Hipotesis Alternatif (Ha) > Menerangkan adanya perbedaan antara KE dan KK (signifikan).
  • Hipotesis Nol (H0) > Menerangkan tidak ada perbedaan antara KE dan KK (tidak signifikan). Diuji dalam penelitian adalah hipotesis nol.

Bentuk hipotesis ilmiah dinyatakan ke dalam hipoptesis umum dan eksplisit.

Hipotesis umum merupakan hipotesis yang secara umum menggambarkan hubungan VB dan VT. Agar dapat diteliti hipotesis umum diubah ke dalam bentuk definisi operasional yang selanjutnya disebut hipotesis eksplisit > ini menggambarkan secara ringkas tentang subjek penelitian, VB yang digunakan, prosedur yang diharapkan, dan VT yang diharapkan.

Selanjutnya hipotesis eksplisit dinyatakan dalam dua bentuk yaitu hipotesis two tail (dua ujung) dan hipotesis one tail (satu ujung)

Contoh :

Hipotesis satu ujung :
  • Pelatihan managemen stress dapat menurunkan perilaku marah pada karyawan.

Hipotesis dua ujung :
  • Pelatihan managemen stress berpengaruh terhadap perilaku marh pad karyawan.

Variabel dan Definisi Operasional Variabel

VARIABEL BEBAS (VB) VARIABEL TERGANTUNG (VT)
Variabel yang dimanipulasi Variabel yang diukur
Berpengaruh terhadap variabel lain Contoh : gaya kepemimpinan, manajemen diri, resiliensi, gaya belajar (bukan variabel organismik) Dipengaruhi oleh variabel lain

Variabel bebas

Variasi pada variable bebas sebagai berikut:
  1. Ada - tidak ada (presence – absence) à mengikuti method of difference
  2. Kuantitas variabel (amount of variable) à method of difference or of comcomitant variation
  3. Jenis variabel (type of variable) à method of difference or of comcomitant variation

Variabel Tergantung

Adapun jenis respon terhadap variable tergantung :
  • Respon fisiologis : misalnya, detak jantung, tekanan darah, keringat yang keluar dll.
  • Perilaku yang tampak : memukul, menendang, bersalaman, tersenyum, mengambil alih, menyetujui dan lain sebagainya.
  • Laporan verbal : hasil wawancara yang dilaporkan secara verbal, hasil observasi, laporan langsung.

Pada prakteknya variable perlu diukur untuk mengetahui responnya, cara pengukuran meliputi berbagai bentuk:

a) Frekuensi
Merupakan cara yang paling mudah untuk mengukur perilaku sehari-hari, misalnya dengan menghitung jumlah respon yang muncul. Misalnya variable marah ditandai dengan membentak sebanyak 3 kali, mengernyitkan dahi 1 kali, melotot 4 kali, memukul 0 kali.

b) Latensi
Latensi merupakan waktu yang dibutuhkan subjek untuk berespon dengan kata lain latensi adalah waktu antara stimulus selesai diberikan sampai dengan tampilnya tingkah laku yang diharapkan. Pengukuran ini banyak digunakan untuk pengukuran waktu reaksi, misal kecepatan seseorang untuk menangkis serangan teman yang memukul. Dll.

c) Durasi Respon
Pengukuran durasi juga menggunakan pengukuran waktu hanya yang diukur adalah lamanya perilaku yang diukur muncul.

Misalnya, berapa lama orang marah setiap harinya

d) Amplitudo/ intensitas
Mengukur kekuatan subjek. Respon fisiologis sebagian besar termasuk ke dalam jenis ini, seperti GSR. Pengukuran menggunakan skala termasuk dalam jenis ini karena biasanya menghasilkan pengukuran intensitas, misal tingkat kecemasan, tingkat motivasi dll.

e) Menetapkan pilihan
Pengukuran dengan cara mencatat pilihan subjek dari beberapa alternative yang ada.

Variabel Sekunder

Variabel sekunder atau veriabel ekstraneus (christensen, 2001), keduanya memiliki perbedaan dalam hal pengaruh terhadap VT dan teknik kontrol yang dilakukan (Kerlinger & lee,2000)

Walaupun penelitian eksperimental ingin mengetahui pengaruh VB teradap VT, namun bukan berarti hanya dua variable tersebut yang terlibat. Variabel perilaku manusia terdiri dari beberapa faktor yang mempengaruhi dan harus dikontrol.

Contoh :
Konsep diri dapat meningkatkan kecepatan mengambil keputusanà pengambilan keputusan juga dipengaruhi oleh efikasi diri, jenis kelamin, usia, pengalaman dll (VS) à perlu dikontrol.

Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional mengarahkan pada data dan alat pengambil data. DOV adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang didefinisikan dan dapat diamati (diobservasi).

  • Definisi pola I > menerangkan tahapan apa yang dilakukan terhadap variable berhubungan dengan prosedurpenelitian.
  • Definisi pola II > menerangkan bagaimana melakukan atau proses perlakuan/pengukuran pada variable bebas dan tergantung.
  • Definisi pola III > menerangkan tentang deskripsi dari variabel bebas dan tergantung à merujuk pada alat pengambilan data


Definisi operasional terlahir dari teori yang relevan dengan topic penelitian yang dipilih. Tidak dianjurkan membuat definisi penelitian tanpa berdasarkan teori yang kuat dan relevance pada kondisi saat ini.

Contoh Definisi operasional variable :

Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.

Definisi diatas diambil dari teori yang dikemukakan oleh beberapa tokoh. Peneliti boleh mengambil beberapa teori untuk merumuskan definisi operasional dari sebuah variabelmengikuti pola I,II, atau III tergantung kebutuhan penelitian. Pola III sering dipilih karena merujuk pada alat ukur yang dipakai pada penelitian.


Sekian artikel tentang Memilih Masalah, Hipotesis, dan Variabel dalam Penelitian.
Open Comments