Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli + Contoh Motivasi
Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli + Contoh Motivasi - Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu dimulai dengan motivasi. Motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif dapat pula diartikan hal atau keadaan yang menjadi motif. Menurut M. Sherif & C.W. Sherif (1956), motivasi adalah istilah generik yang meliputi semua faktor internal yang mengarah ke berbagai jenis perilaku yang bertujuan, semua pengaruh internal seperti kebutuhan (needs) yang berasal dari fungsi-fungsi organisme, dorongan dan keinginan, aspirasi, dan selera sosial yang bersumber dari fungsi-fungsi tersebut. Berdasarkan asalnya ada 2 jenis motif, yaitu:
1.Motif Biogenik
Berasal dari proses fisiologik dalam tubuh yang dasarnya adalah mempertahankan ekuilibrium dalam tubuh sampai batas-batas tertentu. Proses ini disebut “homeostatis”
2.Motif Sosiogenik
Beasal karena perkembangan individu dalam tatanan sosialnya dan terbentuk karena hubungan antara pribadi, hubungan antar kelompok atau nilai-nilai sosial, dan pranata-pranata.
Tidak ada hirarki tertentu diantaranya keduanya. Keduanya tergantung situasi karena motif tidak berfungsi sendiri melankan selalu terkait dengan factor-faktor lain. Motif sosiogenik bermula dari motif biogenic. Motivasi bertalian dengan tiga hal yang merupakan aspek-aspek motivasi yaitu :
BEBERAPA PENDEKATAN DASAR TERHADAP MOTIVASI
I. Teori Insting
Insting masih tetap dipakai untuk perilaku yang jelas diturunkan, tidak dipelajari dan universal bagi makhluk tertentu (misalnya, memasang jaring pada laba-laba,dll
II. Konsep Dorongan (drive)
Pakar psikologi mencari penyebab perilaku pada “ketegangan” (tension) yang terjadi pada otot-otot dan kelenjar-kelenjar pada saat haus, lapar, dll. Ketegangan ini menimbulkan dorongan untuk berperilaku tertentu. Dorongan menyangkut perilaku yang bersifat biologik dan fisiologik . E.C. Tolman membagi dorongan dalam 2 jenis, yaitu:
III. Teori Psikoanalisa
Inti teori adalah motif bersumber pada stress internal, yang terdiri atas insting dan dorongan (drive) yang bekerja dalam ketidaksadaran manusia Teori ini sangat berorientas biologik Semua insting dan dorongan bermuara pada libido sexualis, yang sebagia besar tidak dapat dikendalikan oleh orang yang bersangkutan
IV. Perilaku Purposif dan Konflik
Orang mulai lebih mementingkan perilaku molar (keseluruhan, seperti makan dan berlari) daripada perilaku molekular (bagian dari perilaku keseluruhan, seperti mengeluarkan liur dan menggerakkan otot). Edward Chase Tolman mengemukakan bahwa :
V. Otonomi fungsional
Menurut G.W. Allport (1961)
VI. Motif Sentral
Goldstein (1939) mengatakan bahwa“aktualisasi diri” sebagai motif tunggal pada manusia. Setiap perilaku didasarkan pada kebutuhan untuk melindungi diri (self) dan mengurangi kecemasan serta kemapanan bagi dirinya sendiri.
Sedangkan A.H. Maslow (1959) mengatakan bahwa“aktualisasi diri” sebagai motif tertinggi di atas 4 motif lain yang tersusun secara hierarkis (motif primer, rasa aman, rasa memiliki, dan harga diri)
Dan menurut R.W. White (1959)Satu-satunya motif manusia adalah motif kompetensi. Manusia selalu ingin berinteraksi secara efektif dengan lingkungannya.
1.Motif Biogenik
Berasal dari proses fisiologik dalam tubuh yang dasarnya adalah mempertahankan ekuilibrium dalam tubuh sampai batas-batas tertentu. Proses ini disebut “homeostatis”
2.Motif Sosiogenik
Beasal karena perkembangan individu dalam tatanan sosialnya dan terbentuk karena hubungan antara pribadi, hubungan antar kelompok atau nilai-nilai sosial, dan pranata-pranata.
Tidak ada hirarki tertentu diantaranya keduanya. Keduanya tergantung situasi karena motif tidak berfungsi sendiri melankan selalu terkait dengan factor-faktor lain. Motif sosiogenik bermula dari motif biogenic. Motivasi bertalian dengan tiga hal yang merupakan aspek-aspek motivasi yaitu :
- Keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states)
- Tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior)
- Tujuan daripada tingkah laku sendiri (goals or ends of such motivation)
![]() |
image source: intisari-online.com |
BEBERAPA PENDEKATAN DASAR TERHADAP MOTIVASI
I. Teori Insting
- Tahun 1920-an, untuk menerangkan perilaku manusia, para pakar merujuk pada insting
- Tahun 1924, tidak kurang dari 400 teori tentang insting dan hampir 600 jenis aktivitas manusia disebut sebagai insting
- Sejak 1920-an teori ini mulai ditinggalkan karena penelitian antropologi dan sosiologi membuktikan bahwa perilaku manusia sangat bervariasi, tergantung dari lingkungan, sehingga tidak bisa dijelaskan dengan insting (yang universal)
Insting masih tetap dipakai untuk perilaku yang jelas diturunkan, tidak dipelajari dan universal bagi makhluk tertentu (misalnya, memasang jaring pada laba-laba,dll
II. Konsep Dorongan (drive)
Pakar psikologi mencari penyebab perilaku pada “ketegangan” (tension) yang terjadi pada otot-otot dan kelenjar-kelenjar pada saat haus, lapar, dll. Ketegangan ini menimbulkan dorongan untuk berperilaku tertentu. Dorongan menyangkut perilaku yang bersifat biologik dan fisiologik . E.C. Tolman membagi dorongan dalam 2 jenis, yaitu:
- Hasrat (apetites) à lapar, haus, seks
- Pengingkaran (aversion) à menghindari sakit, dll
III. Teori Psikoanalisa
Inti teori adalah motif bersumber pada stress internal, yang terdiri atas insting dan dorongan (drive) yang bekerja dalam ketidaksadaran manusia Teori ini sangat berorientas biologik Semua insting dan dorongan bermuara pada libido sexualis, yang sebagia besar tidak dapat dikendalikan oleh orang yang bersangkutan
IV. Perilaku Purposif dan Konflik
Orang mulai lebih mementingkan perilaku molar (keseluruhan, seperti makan dan berlari) daripada perilaku molekular (bagian dari perilaku keseluruhan, seperti mengeluarkan liur dan menggerakkan otot). Edward Chase Tolman mengemukakan bahwa :
- Perilaku manusia tidak hanya ditentukan oleh rangsang dari luar atau stimulus, tetapi ditentukan juga oleh organisme atau orang itu sendiri.
- Orang bukan hanya memperhatikan stimulusnya, melainkan memilih sendiri reaksinya.
V. Otonomi fungsional
Menurut G.W. Allport (1961)
- Motif pada orang dewasa yang tumbuh dari sistem-sistem yang mendahuluinya , tetapi berfungsi lepas dari sistem-sistem pendahulu dulu.
- Motif berfungsi sesuai dengan tujuan sendiri, terlepas dari motof-motif asalnya.
VI. Motif Sentral
Goldstein (1939) mengatakan bahwa“aktualisasi diri” sebagai motif tunggal pada manusia. Setiap perilaku didasarkan pada kebutuhan untuk melindungi diri (self) dan mengurangi kecemasan serta kemapanan bagi dirinya sendiri.
Sedangkan A.H. Maslow (1959) mengatakan bahwa“aktualisasi diri” sebagai motif tertinggi di atas 4 motif lain yang tersusun secara hierarkis (motif primer, rasa aman, rasa memiliki, dan harga diri)
Dan menurut R.W. White (1959)Satu-satunya motif manusia adalah motif kompetensi. Manusia selalu ingin berinteraksi secara efektif dengan lingkungannya.
Sekian artikel tentang Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli + Contoh Motivasi.
Posting Komentar untuk "Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli + Contoh Motivasi"